Telp 0317312209
Keelokan Pura Uluwatu di Ujung Tebing
22 Februari 2017 1.087x Tips & Trik
Pulau Bali merupakan pulau yang mendapat julukan Pulau Seribu Pura. Banyak sekali tempat ibadah untuk orang yang beragama hindu disini. Namun, beberapa diantaranya ternyata juga dapat menarik perhatian para wisatawan. Salah satunya adalah Pura Luhur Uluwatu. Pura tersebut terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Pura ini terletak di ujung Bara Daya Pulau Dewata. Pura ini juga merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan.
Pada mulanya, Pura Uluwatu digunakan sebagai tempat memuja seorang pendeta suci yang berasal dari abad ke -11 yang bernama Empu Kuturan. Beliau menurunkan ajaran Desa Adat beserta segala aturannya. Selain itu, pura ini juga digunakan untuk memuju pendeta suci yang berikutnya, yaitu Dang Hyang Niratha.
Pura Uluwatu berdiri dengan kokohnya di ujung tebing yang sangat curam dengan ketinggian 97 meter. Pura ini terlihat seperti bertengger di atas tebing yang menjorok ke laut. Tentunya ketika berada di pura ini, para wisatawan akan dapat melihat pemandagan laut lepas yang sangat menenangkan dan indah. Di sekitar lokai pura ini juga terdapat hutan kecil yang didiami oleh ratusan monyet. Oleh karena itu, sangat disarankan apabila berkunjung ke pura ini, pengunjung harus benar – benar menjaga barang bawaanya, karena monyet disini suka sekali menjaili.
Sebagai objek wisata, Pura Uluwatu tentunya menawarkan kegiatan ataupun pertunjukan. Biasanya, setiap sore menjelang hingga matahari terbenam terdapat pertunjukan tarian Kecak khas Bali dengan latar belakang matahari terbenam yang sangat indah.
Menurut sejarah dari masyarakat lokal, Pura Uluwatu pertama kali dibangun oleh seorang pendeta hindu yang berasal dari Pulau Jawa. Pendeta tersebut bernama Empu Kuturan. Terdapat perbedaan pendapat yang berbeda mengenai sejarah berdirinya pura ini. Pendapat pertama mengatakan apabila pura ini didirikan oleh Empu Kuturan pada sekitar abad ke-9, yaitu ketika masa pemerintahan Marakata. Pendapat kedua mengatakan apabila terdapat hubungan yang saling terkait antara pembangunan Pura Uluwatu degan Dyang Hyang Nirartha, yaitu seorang pendeta yang berasal dari Kerajaan Daha Kediri yang berada di Jawa Timur.
Dyang Hyang Nirartha datang ke Bali sekitar tahun 1546 masehi, yaitu pada saat masa pemerintahan Dalem Waturenggong. Pendata tersebut kemudia mendirikan Pura Uluwatu di Bukit Pecatu. Setelah itu, pendeta tersebut melakukan perjalanan spiritual dengan berkeliling di Pulau Dewata dan kembali lagi ke Pura Uluwatu. Di pura inilah, sang pendeta meninggalkan dunia dan menuju ke surga atau jika dalam bahasa Bali adalah moksa marcapada swargaloka.
Pada hari Anggara Kasih yaitu wuku Medangsia dalam penanggalan Saka, selalu diadakan upacara atau piodalan sebagai peringatan hari jadi Pura Uluwatu. Biasanya, upacara adat tersebut berlangsung selama 3 hari berturut – turut dan diikuti oleh ribuan umat Hindu.
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
0317312209 -
Whatsapp
082234325803 -
LINE ID
@subpacker (pakai @) -
Email
subpackerco@gmail.com
Belum ada komentar